You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
elebihan Kapasitas, Penghuni PSBL II Kerap Ngamuk
Panti Sosial Bina Laras II, di Jl Binamarga, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, kelebihan kapasitas. Panti yang dihuni penderita psikotik ini sebenarnya hanya memiliki daya tampung 300 orang, namun kini dihuni 638 orang. .
photo Nurito - Beritajakarta.id

Panti Sosial di Jakbar Kelebihan Kapasitas

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS) tampaknya masih menjadi persoalan yang sulit diatasi. Di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya I (PSBIBD), Kedoya, Kembangan, Jakarta Barat, dari 250 kapasitas tampung panti, saat ini disesaki oleh sebanyak 325 PMKS atau mengalami over kapasitas.  

Artinya dengan kondisi tersebut panti sudah over kapasitas. Dan panti lain juga hampir sama kondisinya hingga kami tidak dapat mengopernya

“Artinya dengan kondisi tersebut panti sudah over kapasitas. Dan panti lain juga hampir sama kondisinya hingga kami tidak dapat mengopernya,” ujar Ruminto, Kepala TU PSBIBD Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya I, Selasa (27/5).

Dikatakan Ruminto, meskipun kerap dirazia, keberadaan PMKS masih banyak ditemukan. Hal itu selain karena malasnya PMKS tersebut untuk bekerja juga diakibatkan di daerah asalnya tidak ada penghasilan yang cukup menjanjikan sehingga kembali lagi untuk mengemis dan semacamnya.

Jelang Ramadhan, 400 Satpol Akan Halau PMKS

Sesuai kewenangan, lanjut Ruminto, pihaknya hanya dapat membina para PMKS selama 22 hari selebihnya PMKS tersebut harus kembali dilepaskan. Hal itu juga mengakibatkan PMKS tersebut kembali ke jalan dan kemudian tertangkap kembali. Biasanya, PMKS akan menyerbu ibu kota menjelang ramadhan.  

Kedatangan PMKS, sambung Ruminto, melalui banyak pintu, diantaranya kereta api, bus antar kota antar provinsi, menumpang truk, bahkan dengan berjalan kaki. Akibatnya, pada saat ramadhan PMKS yang menempati panti bertambah hingga 200 persen.    

“Bahkan dengan moment tersebut, panti pernah menampung sekitar 1.000 PMKS yang tertangkap dan selanjutnya kami dibina,” jelas Ruminto.

PMKS yang banyak terjaring diantaranya gelandangan, lansia, terlantar, pengemis dan psikotik. Sementara untuk daerah asal PMKS di ibu kota didominasi dari Brebes, Kalimantan, Cirebon, dan Karawang.

"Seharusnya untuk pencegahan agar para PMKS tersebut tidak berbondong-bondong datang ke ibu kota, kiranya perlu ada upaya pencegahan dari pemerintah daerah setempat, seperti jelang puasa dilakukan pembinaan yang menghasilkan,” tandas Ruminto.

 

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1448 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1371 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1283 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1249 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1124 personFolmer